PRO KONTRA DIET KANTONG
PLASTIK
Dengan keluarnya surat edaran Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tentang Harga dan Mekanisme Penerapan kantong Plastik Berbayar. Konsumen harus
membayar Rp.200 untuk kantong plastik yang digunakan. Hal ini membuat mayarakat
Indonesia menjadi gempar. Karena kantong plastik adalah hak untuk konsumen dan
surat edaran dari Kementrian Lingkungan
tidak akan menjadi pengaruh untuk mengurangi limbah kantong plastik yang
sulit terurai.
Hal ini memicu tanggapan
yang bervariasi dari masyarakat sekitar khususnya di Fakultas Agama Islam
Universitas Islam As-syafiiyah. Berikut tanggapannya:
Muhammad Khadafi:
“ kebijakan mengenai
plastik berbayar saya rasa belum tepat untuk menanggulangi permasalahan kantong
plastik. Justru akan membuka peluang penyelewengan dana karena tidak ada
kejelasan aliran uang kantong plastik. Saya menyesalkan sampah di tempat
pembuangan akhir masih bercampur aduk. Padahal, dibeberapa ruang publik tempat
sampah telah dibuang terpisah hal ini pun menjadi percuma. Pemisahan sampah di
tempat pembuangan terakhir ini perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat.Untuk itu perlu adanya imbauan untuk membuang sampah secara terpisah
dan menjaga kebersihan lingkungan bagi masyarakat. Pemerintah juga harus
memiliki komitmen dan tindakan untuk mengolah sampah.”
Eva veronika :
“ saya tidak setuju dengan adanya plastik berbayar, karena itu sangat
komersil. Jika hendak mengurangi kantong plastik baiknya ganti kantong plastik
dengan tas berbahan kain atau anyaman bambu yang ramah lingkungan.”
Ahmad Khoirudin:
“ Menurut saya kebijakan plastik
berbayar di pasar tradisional justru akan memberatkan masyarakat baik pembeli
maupun penjual. Meskipun harga kantong plastik berbayar ditetapkan murah,
pemerintah tetap perlu sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar
kesadaran penggunaan kantong plastik tumbuh dalam diri masyarakat.
Dan kebijakan tarif kantong plastik harus disamaratakan untuk semua daerah.
Pemerintah harus lebih mempertimbangkan kembali dampak positif dan negatinya,
karena mayoritas ekonomi masyarakat indonesia adalah menengah kebawah. Maka
dari itu pemerintah harus mensosialisasikan kepada masyarakar secara merata.”
Lily Shalihah :
“ Saya setuju apabila
plastik berbayar memberikan dampak positif yang lebih besar untuk negara
Indonesia. Tetapi jika plastik berbayar tidak memberikan dampak positif yang
lebih besar sebaiknya jangan diterapkan dahulu, mengingat ekonomi masyarakat
Indonesia yang belum stabil.”
Dan yang terpenting
untuk mengurangi peramsalahan sampah di Indonesia adalah tidak membuang sampah
sembarangan dan menjaga lingkungan kita tetap bersih.
Created by:
Afifah ^_^