Jumat, 01 April 2016

DIET KANTONG PLASTIK



PRO KONTRA DIET KANTONG PLASTIK


Dengan keluarnya surat edaran Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Harga dan Mekanisme Penerapan kantong Plastik Berbayar. Konsumen harus membayar Rp.200 untuk kantong plastik yang digunakan. Hal ini membuat mayarakat Indonesia menjadi gempar. Karena kantong plastik adalah hak untuk konsumen dan surat edaran dari Kementrian Lingkungan  tidak akan menjadi pengaruh untuk mengurangi limbah kantong plastik yang sulit terurai.

Hal ini memicu tanggapan yang bervariasi dari masyarakat sekitar khususnya di Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-syafiiyah. Berikut tanggapannya:

Muhammad Khadafi:
“ kebijakan mengenai plastik berbayar saya rasa belum tepat untuk menanggulangi permasalahan kantong plastik. Justru akan membuka peluang penyelewengan dana karena tidak ada kejelasan aliran uang kantong plastik. Saya menyesalkan sampah di tempat pembuangan akhir masih bercampur aduk. Padahal, dibeberapa ruang publik tempat sampah telah dibuang terpisah hal ini pun menjadi percuma. Pemisahan sampah di tempat pembuangan terakhir ini perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.Untuk itu perlu adanya imbauan untuk membuang sampah secara terpisah dan menjaga kebersihan lingkungan bagi masyarakat. Pemerintah juga harus memiliki komitmen dan tindakan untuk mengolah sampah.”




Eva veronika :
“ saya tidak setuju dengan adanya plastik berbayar, karena itu sangat komersil. Jika hendak mengurangi kantong plastik baiknya ganti kantong plastik dengan tas berbahan kain atau anyaman bambu yang ramah lingkungan.”

Ahmad Khoirudin:
  Menurut saya kebijakan plastik berbayar di pasar tradisional justru akan memberatkan masyarakat baik pembeli maupun penjual. Meskipun harga kantong plastik berbayar ditetapkan murah, pemerintah tetap perlu sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar kesadaran penggunaan kantong plastik tumbuh dalam diri masyarakat.
Dan kebijakan tarif kantong plastik harus disamaratakan untuk semua daerah. Pemerintah harus lebih mempertimbangkan kembali dampak positif dan negatinya, karena mayoritas ekonomi masyarakat indonesia adalah menengah kebawah. Maka dari itu pemerintah harus mensosialisasikan kepada masyarakar secara merata.”


Lily Shalihah :
“ Saya setuju apabila plastik berbayar memberikan dampak positif yang lebih besar untuk negara Indonesia. Tetapi jika plastik berbayar tidak memberikan dampak positif yang lebih besar sebaiknya jangan diterapkan dahulu, mengingat ekonomi masyarakat Indonesia yang belum stabil.”

Dan yang terpenting untuk mengurangi peramsalahan sampah di Indonesia adalah tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan kita tetap bersih.
Created by:
Afifah ^_^