Senin, 07 November 2016

AKSI BELA ISLAM 411



Aksi bela islam 411

Oleh : Fitri Dinillah

Jumat (4/11/2016) ribuan massa umat islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), melakukan aksi long march dan unjuk rasa di sekitar kawasan sekitar HI, monas hingga istana negara untuk menuntut keseriusan pemerintah menindaklanjuti kasus dugaan penistaan agama yang di lakukan oleh gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja purnama (Ahok).
Dari FAI-UIA pun tak kalah semangat turut serta dalam aksi tersebut yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Islam (GAMIS). Puluhan ribu masa muslim menggelar demonstrasi besar-besaran yang menyerukan gubernur Jakarta di tuntut atas penghujatannya terhadap Al-Quran. Lautan pengunjuk rasa mengenakan pakaian putih dalam aksi tersebut. Aksi berlangsung sejak ba’da jumatan secara tertib dan damai, para demonstran bersama-sama menggemakan kalimat takbir “ALLAHUAKBAR” demi mengobarkan semangat membela agama, sungguh hal tersebut membuat siapapun yang berada di sana menjadi merinding sekaligus terharu. betapa mulianya islam di mata para pemeluknya, serta luar biasanya semangat para kaum pembela islam demi menjaga nama baik kitab suci kita Al-Quran yang telah di nistakan oleh ahok.
Bentrokkan pecah antara polisi dan pengunjuk rasa yang di ketahui sebagai provokator yang mengatasnamakan suatau organisasi karena menolak untuk membubarkan diri. Ba’da maghrib, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran di dekat istana presiden. Beberapa oknum tidak bertanggung jawab melemparkan botol plastik dan membuat suasana menjadi ricuh tak terkendali. Keadaan tersebut menyebabkan 150 orang terluka dan 1 orang meninggal dunia. Situasi bisa kembali di kendalikan ketika para oknum provokator berhasil di amankan petugas.
Masa yang hadir pada aksi kemarin di perkirakan 2,3 juta jiwa. 2 oknum provokasi yang tertangkap adalah non muslim setelah di periksa ktp nya.



  Ket : Gerakan Mahasiswa Islam (GAMIS) FAI-UIA yang turut serta dalam aksi bela islam

Ket : peserta aksi UIA ekonomi

Ket : peserta aksi FPI

Pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Periode 2016 - 2017




JAKARTA – Pada hari Selasa lalu tepat nya pada tanggal 11 Oktober 2016, telah di adakan nya acara pelantikan DPMF (Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas) beserta BEM FAI UIA. Dengan bertempat di gedung KH Abdullah syafi’i lantai 2. Acara yang di hadiri oleh seluruh perwakilan mahasiswa/i UIA dari tiap fakultas itu juga turut menghadirkan para petinggi kampus seperti rektor kampus UIA yaitu Dr. Masduki Ahmad, SH, MM. Dekan FAI UIA  Dr. A. Ilyas Ismail, MA dan Wakil Dekan FAI UIA Dra. Neneng Munajah MA,  dosen FAI UIA Abdul Hamid Lc, MA. Serta para pengurus dari MPM (Majlis Permusyawaratan Mahasiswa). Acara di awali oleh pembukaan ayat suci Al-Quran yang di bacakan oleh saudara Marhadi mahasiswa FAI jurusan Tarbiyah semester lima. Setelah itu, Fitri Yonaldi selaku ketua pelaksana memberikan sambutan “saya berterima kasih kepada seluruh panitia yang telah membatu jalan nya acara ini, dan semoga setelah pelantikan DPMF dan BEM FAI semakin maju dan lebih baik.”

Acara pelantikan kepengurusan tahun ini berbeda dari pada tahun-tahun sebelum nya, Karna pada tahun ini lah di mulai terbentuknya kepengurusan DPMF. DPMF sendiri berada di bawah naungan MPM dan berfungsi salah satu nya untuk melakuka pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan kemahasiswaan serta menampung aspirasi mahasiswa. Ketua MPM Muhammad Raihan melantik seluruh anggota DPMF dengan sumpah janji dan syahadat yang di ikuti oleh seluruh anggota DPMF. Abdul Fattah selaku ketua DPMF memberikan kata sambutan  “semoga dengan berjalan nya DPM, fakultas agama islam bisa menjadi lebih baik lagi serta kinerja DPM bisa lebih baik dari BEM dan juga FAI semakin terarah.”. Ketua MPM Muhammad Raihan pun memberikan pesan “ teruskanlah kinerja BEM tahun lalu menjadi lebih baik lagi. jika ada seribu orang yang menyatakan kebenaran, maka pastikan aku satu di antaranya. Jika hanya ada satu orang yang menyatakan kebenaran, maka pstikan itulah aku.”

Acara kemudian di lanjutkan dengan pelantikan kepengurusan BEM FAI periode 2016-2017 oleh dekan FAI UIA sekaligus beliau memberikan sambutan ”saya harapkan seluruh pengurus BEM FAI agar turut aktif secara keseluruhan, bukan hanya ketua nya saja dan juga menjalan kan amanah sesuai dengan apa yg sudah di percayakan.” Ujar bapak Dr. A. Ilyas Ismail, MA. Demisioner BEM tahun lalu pun ikut memberikan sambutan yaitu  “ 1) Kita mengetahui,kita ketahui, kita mengenal dengan adanya TRIDARMA perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian,pengabdian kepada masyarakat. Dengan TRIDARMA perguruan tinggi adapula TRIJIWA yaitu 1) mahasiswa harus aktif berorganisasi.2)independen, 3) ilmu pengetahua. Hal ini sering kita lupakan.
       
            Sebagai ledgent of change (agen perubahan), sebagai komonitas intelektual, sebagai komonitas elit ditengah-tengah masyarakat.saya teringat beberapa kata sajak mengenai pertemuan mahasiswa yang didatangkan oleh universita pada tahun 1970 yakni pertemuan mahasiswa, yaitu ilmu-ilmu yang didik akan menjadi alat pembebasan atau alat pendidikan. Sebagai ledgent of change ( Mahasiswa) yang berdiri ditengah-tengah masyarakat sering kali melupakan 1 hal yakni tentu nya bukannya kita hanya belajar, bukan hanya membuat makalah kalau ada gedung rektorat mengatakan bahwa kita hanya dituntut untuk belajar, mebuat makalah itu  SALAH . Seluruh pengeurus BEM dan DPM tahun 2016/2017 kalau sudah ada proker-preker dengan salah satunya adalah pengabdia kepada masyarakat didaerah purwakarta tepatnya di rumah atau yayasan alawiyah “. Ujar Iman Abdul Ridho.

Selanjut nya sambutan meriah mengiringi ketua BEM FAI periode 2016-2017 saudara Ahmad Hafidz saat memberikan sambutan terakhir. “saya mengharapkan kepada para pengurus BEM untuk kompak serius dan solid dalam bekerja demi menjunjung nama baik FAI. Dan saya meminta kepada para dosen untuk men-support program kerja yang telah di rencanakan oleh pengurus BEM secara bersama.”

Acara ditutup dengan pembacaan doa, yang dipimpin oleh Ade Bentala mahasiswa FAI UIA semester lima. Acara pelantikan yang dimulai dari pukul 14.00 hingga 15.00 WIB berjalan dengan baik.









Created by :
Divisi jurnalistik
Dept. KOMINFO FAI UIA

Jumat, 01 April 2016

DIET KANTONG PLASTIK



PRO KONTRA DIET KANTONG PLASTIK


Dengan keluarnya surat edaran Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Harga dan Mekanisme Penerapan kantong Plastik Berbayar. Konsumen harus membayar Rp.200 untuk kantong plastik yang digunakan. Hal ini membuat mayarakat Indonesia menjadi gempar. Karena kantong plastik adalah hak untuk konsumen dan surat edaran dari Kementrian Lingkungan  tidak akan menjadi pengaruh untuk mengurangi limbah kantong plastik yang sulit terurai.

Hal ini memicu tanggapan yang bervariasi dari masyarakat sekitar khususnya di Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-syafiiyah. Berikut tanggapannya:

Muhammad Khadafi:
“ kebijakan mengenai plastik berbayar saya rasa belum tepat untuk menanggulangi permasalahan kantong plastik. Justru akan membuka peluang penyelewengan dana karena tidak ada kejelasan aliran uang kantong plastik. Saya menyesalkan sampah di tempat pembuangan akhir masih bercampur aduk. Padahal, dibeberapa ruang publik tempat sampah telah dibuang terpisah hal ini pun menjadi percuma. Pemisahan sampah di tempat pembuangan terakhir ini perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.Untuk itu perlu adanya imbauan untuk membuang sampah secara terpisah dan menjaga kebersihan lingkungan bagi masyarakat. Pemerintah juga harus memiliki komitmen dan tindakan untuk mengolah sampah.”




Eva veronika :
“ saya tidak setuju dengan adanya plastik berbayar, karena itu sangat komersil. Jika hendak mengurangi kantong plastik baiknya ganti kantong plastik dengan tas berbahan kain atau anyaman bambu yang ramah lingkungan.”

Ahmad Khoirudin:
  Menurut saya kebijakan plastik berbayar di pasar tradisional justru akan memberatkan masyarakat baik pembeli maupun penjual. Meskipun harga kantong plastik berbayar ditetapkan murah, pemerintah tetap perlu sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar kesadaran penggunaan kantong plastik tumbuh dalam diri masyarakat.
Dan kebijakan tarif kantong plastik harus disamaratakan untuk semua daerah. Pemerintah harus lebih mempertimbangkan kembali dampak positif dan negatinya, karena mayoritas ekonomi masyarakat indonesia adalah menengah kebawah. Maka dari itu pemerintah harus mensosialisasikan kepada masyarakar secara merata.”


Lily Shalihah :
“ Saya setuju apabila plastik berbayar memberikan dampak positif yang lebih besar untuk negara Indonesia. Tetapi jika plastik berbayar tidak memberikan dampak positif yang lebih besar sebaiknya jangan diterapkan dahulu, mengingat ekonomi masyarakat Indonesia yang belum stabil.”

Dan yang terpenting untuk mengurangi peramsalahan sampah di Indonesia adalah tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan kita tetap bersih.
Created by:
Afifah ^_^